Asal Mula Alam Semesta dan Bagaimana Akhirnya

Asal Mula Alam Semesta

Kita telah mengetahui bahwa alam semesta ini sangatlah luas. Lalu bagaimana alam semeta ini terbentuk? Berabad-abad lamanya para ilmuwan, ahli agama, ahli filsafat penasaran bagaimana alam semesta ini terbentuk. Jika alam semesta punya awal, apakah suatu saat nanti akan berakhir? Pertanyaan ini adalah pertanyaan-pertanyaan besar. Kini berkat pengamatan-pengamatan terkini atas antariksa dan bahan penyusunnya, kita tahu bahwa ledakan besar tak hanya menciptakan zat (matter) tetapi juga ruang (space).

Pada tahun 1924 astronom yang bernama Edwin Hubble menjelaskan teori tentang awal mula pembentukan alam semesta dan dinamakan teori ledakan besar (Big Bang Theory). Menurut teori ini, sekitar 13 miliar hingga 15 miliar tahun yang lalu, ruang dan waktu muncul bersamaan dengan terjadinya ledakan besar. Sekitar seperjuta detik kemudian, muncul partikel pertama. Alam semesta kemudian semakin panas dan memuai. Ketika mulai mendingin, muncullah atom-atom pembentuk berbagai bintang, galaksi, dan planet. Jadi sebelum terjadi ledakan, tidak ada ruang dan waktu dan kita tidak bisa mengetahui keadaan sebelum terjadi ledakan karena ruang dan waktu ada setelah ledakan terjadi.

Selanjutnya pada tahun 1929 Edwin Hubble memperkenalkan teori bahwa galaksi-galaksi menjauh dari baccarat online kita dengan kecepatan yang sama dengan jarak galaksi-galaksi tersebut dengan kita. Serangkaian penemuan berikutnya bahkan menunjukkan bahwa galaksi-galaksi tersebut tidah hanya berjauhan dengan kita, akan tetapi mereka juga saling menjauh satu sama lain. Dan ini berarti bahwa alam semesta selalu mengalami pemekaran dan perluasan sebagaimana firman Allah SWT.

Hingga saat ini alam semesta terus mengembang. Alam semesta berkembang dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam semesta akan mengembang terus, namun dengan kelajuan semakin kecil, dan semakin kecil meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata alam semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa miliar tahun lagi.

Sampai sejauh ini, para astronom telah berhasil menemukan sekitar 2.000 galaksi yang diduga sebagai galaksi tertua. Galaksi-galaksi tersebut berada di tempat yang sangat jauh sehingga cahaya yang sampai ke Bumi adalah cahaya galaksi tersebut 14 miliar tahun lalu. Jika benar alam semesta berawal 15 miliar tahun yang lalu, maka galaksi-galaksi tersebut merupakan galaksi tertua di alam semesta.

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *